Berbagi Praktik Baik Pembelajaran Menyenangkan dan Menggembirakan
Taman kanak – kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur pendidikan formal sebagaimana dinyatakan dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak – Kanak (TK), Raudhautal Athfal atau bentuk lain yang sederajat.TK adalah jenjang Pendidikan formal pertama yang memasuki anak usia 4 – 6 tahun, sampai memasuki pendidikan dasar.menurut peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1990, tentang pendidikn prasekolah adalah pendidikan untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar.
Berdasarkan hal tersebut maka pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan tingkat penalaran anak didik serta perkembangan selanjutnya.Pembelajarn di Taman Kanak – Kanak hendaknya disesuaikan dengan usia anak, dengan menggunakan sistem among ( asah, asih, asuh) serta memfasilitasi anak – anak dengan berbagai metode dan bahan pembelajaran agar mereka bebas bereksplorasi, menemukan masalah dan pemecahannya sendiri dibawah pengawasan guru.Selain itu untuk menggali potensi anak sesuai dengan kebutuhannya karena anak usia dini adalah peniru ulung dan perekam yang handal bahkan rekamannya akan diingat samapai kelak anak itu dewasa. Memperhatikan kebutuhan bakat dan minat anak dalam pembelajaran yang membutuhkan aksi nyata atau realita yang sangat memungkinkan mereka untuk mengingat dan menyerap lebih dalam lagi tentang pembelajaran, melihat kondisi pengetahuan dan keterampilan anak-anak pada saat sekarang ini yang selalu tidak lepas dari gadget tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya, serta kondisi alam yang semakin memprihatinkan, alasan ini yang membuat kami tergugah membuat aksi nyata untuk melakukan suatu perubahan atau transformasi dalam pembelajaran di kelas.
Suatu perubahan yang dihasilkan tentu dengan adanya rencana sebelumnya yang dibuat secara matang sesuai dengan keadaan lingkungan sekolah. Pelaksanaan aksi nyata didasari oleh keinginan guru akan adanya transformasi atau perubahan dalam kegiatan pembelajaran yang lebih berpusat pada anak, mengenal lebih jauh tentang lingkungan, dapat menjaga ekosistem lingkungan dengan baik serta mengenal budaya lokal dan keberagaman budaya Indonesia melalui seni tari. Pembelajaran yang asyik dan menyenangkan melalui metode bermain dapat meningkatkan aspek(aspek perkembangan anak dengan maksimal, mereka dapat bereksplorasi dengan lingkungan sekitar, dan memotivasi anak bahwa belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan darimana saja.
Tema: Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal
- Belajar sains
Sebelum melakukan kegiatan belajar sains guru menyiapkan bahan bahan untuk melakukan kegiatan sains yaitu: sawi, tisu, pewarna makanan, air dan gelas bening. Setelah semua siap maka kegiatan praktek dilakukan, guru memberi contoh dahulu bagaimana cara menerapkan sains tersebut, kemudian siswa melakukan kegiatan secara mandiri namun masih dibawah bimbingan guru, dalam melakukan kegiatan tersebut anak anak terlihat sangat antusias dan senang apalagi saat melihat sains perambatan nya berhasil, mereka takjub dengan tugas yang dilakukan
- Praktek sholat berjamaah
Mayoritas agama di TK kami adalah beragama islam, jadi yang kami pilih dalam kegiatan mengenal agama yang dianut yaitu mempraktekkan cara sholat berjamaah. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sholat adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam maka dari itu kita sebagai guru harus mengenalkan cara beribadah yang baik dan benar. Respon siswa saat melakukan kegiatan ini begitu antusias, mereka melakukan langkah satu persatu dengan seksama dan penuh rasa penasaran, keadaan ini sangat menguntungkan bagi guru karena siswa lebih dapat fokus dan berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran.
- Belajar di alam
Belajar dapat dilakukan darimana saja, termasuk belajar di alam. Bukan hanya dalam tema tanaman, tetapi seluruh tema pun dapat dilakukan di alam dengan point kegiatan tertentu. Manfaat belajar di alam adalah menghilangkan kejenuhan ketika belajar didalam kelas dan mengembalikan konsentrasi atau ketertarikan anak pada kegiatan pembelajaran. Melihat dari sudut pandang belajar di alam, kami sebagai guru membawa anak anak mengamati lingkungan sekitar sekolah dan memberi tugas pada mereka untuk menggambar sesuai objek yang dilihat, dan mereka merasakan senang dalam mengikuti pembelajaran tersebut serta dapat melaksanakan tugas dengan baik tanpa keluhan.
- Praktek menanam tanaman hias
Untuk menjaga ekosistem lingkungan yang asri perlu dilakukan penghijauan atau reboisasi, selain dapat memberikan kesan indah, yang lebih utama yaitu dapat meyerap karbon dioksida yang ada di udara. Mengenalkan penghijauan pada anak, kami megambil inisiatif untuk melakukan kegiatan reboisasi pada lingkungan sekolah dengan cara menanam tanaman hias didalam pot, kami bekerja sama dengan wali murid untuk menyiapkan tanah sebagai dasar dari penanaman. anak−anak dibagi per kelompok untuk melakukan praktek tersebut, mulanya ada anak yang tidak mau melakukan karena merasa jijik dengan tanah. Kami terus memotivasi anak tersebut agar dapat ikut serta dalam kegiatan, akhirnya anak tersebut mau melakukan kegiatan penanaman seperti hal nya anak−anak yang lain.
Setelah melakukan kegiatan–kegiatan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pembelajaran kontekstual dapat mengusir rasa bosan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, dapat meningkatkan konsentrasi anak untuk mengikuti kegiatan serta dapat memberikan kesan menyenangkan atas pembelajaran bermakna yang telah dilakukan di sekolah.
Penulis : Sri Ambar Rini
Instansi : TK Kartini Juwiring